17.52 | Posted by rangers saheb adin
APWG lagi
Hem, masalah yang lagi ramai sekarang itu masalah tentang APWG, komunitas anti pee wee gaskins yang kebanyakan anak-anak ABG yang terprovokasi sama orang-orang yang gak bertanggung jawab.
aksi mereka sekarang udah ke arah kriminal, karena mereka udah gak cuma ngacungin jari tengahnya, mereka sekarang malahan bikin rusuh di setiap konsernya Peskins.
dan yang baru-baru ini mereka bikin kaos APWG yang di pasarin ke daerah-daerah, hem. menurut gue ini udah kelewatan, mereka sampe rela nyisihin uangnya buat kayak gituan.
tapi beberapa waktu yang lalu produksi kaos APWG ini di hentikan, alasannya karena banyak yang manfaatin atau ngomersilin hal ini.
APWG jika kalian benci PWG jauhi PWG, jangan kau dekati. Udah tahu PWG konser di samperin, katanya ANTI. aneh.
17.48 | Posted by rangers saheb adin
gikut ngeBATAK
hahaha. aneh kali kalo pertama kali gue denger atau baca bahasa orang BATAK.
maklumlah, kan gue jarang denger mereka ngomong,
tapi pas sekarang gue sering surfing di dunia internet dan dapet temen-temen maya anak Medan yang mayoritas mereka batak gue pun jadi ketawa dan sekarang sering juga ngikutin gaya mereka ngomong.
oh ia, seinget gue nih yah, gue punya temen rangers dari medan pertama itu GEA.
orangnya enak di ajak ngobrol, nyambung dan yang pastinya BATAK asli di setiap tulisan yang di kirimnya, haha,
terus ada Mak cik kite, haha, gue inget kisahnya MANOHARA kalo inget sama dia, BATAK asli. dan anak rangers juga.
lanjut ada dua bersaudara RINI dan VIRA, mereka sodaraan dan lumayan sering ngebanyol di facebook, inget mereka inget BERONDONG. hahaha. karena gue sama VIRA sama-sama suka lawan jenis yang jauh lebih muda.
terus yang terakhir yang masih terus nyambung silaturrahmi sampe sekarang dua orang sodara juga. pertama si NIQUE, gadis belia yang gila sama DIPA, sama kayak gue, gue dulu sering ngereport rumah dipa yang di medan bareng dia, karena rumahnya deket dengan tante ALMA, dan ada satu lagi yaitu si ANYA, dia malah lebih deket rumahnya dengan Tante ALMA. sering tiba-tiba SMS gara-gara abis lewat atau ketemu sama om zulyaden. hahaha.
NIQUE sama ANYA mungkin udah gue anggep adek sendiri karena dulu itu, pas gue lagi kena sindrom changcut gue selalu cerita, ngobrol, ngebanyol bareng mereka.
hem, jadi sekarang gue juga kadang-kadang kebawa sama bahasa BATAK yang di sebarkan mereka ber.... (ada berapa sih) 6 orang itu. terus satu kata yang pengen gue bilang ke mereka. HORAS..!!.
04.52 | Posted by rangers saheb adin
THEY APPRECIATE PEE WEE GASKINS
04.49 | Posted by rangers saheb adin
The Changcuters Menyiapkan Serial Televisi
Curchang, atau akronim dari Curhatan Changcuters adalah serial televisi yang inspirasinya dari kehidupan para personel The Changcuters. Bukan reality show—meskipun sebenarnya reality show itu juga pura-pura—tapi di serial yang durasinya tiga puluh menit itu, para personel The Changcuters akan memerankan diri mereka sendiri. Nama yang mereka gunakan adalah Tria, Qibil, Alda, Dipa, dan Erick. Sutradara yang menggarap film The Tarix Jabrix, Iqbal Rais, yang menyutradarai serial ini. Tawaran ini pun, datang dari Iqbal, yang sebelumnya mendapat tawaran dari pihak MNC [holding company yang menaungi RCTI salah satunya]. MNC, menawarkan Iqbal untuk membuat proyek program televisi. Iqbal lantas teringat pada The Changcuters. Singkat kata, MNC menyetujui tawaran program televisi itu. Hilman Mutasi, penulis skenario yang menggarap film The Tarix Jabrix, juga yang menulis naskah untuk serial Curchang.
“Untuk cerita, emang diserahin ke Hilman, kami percaya aja ke Hilman. Kalau ada tambahan, paling gue tinggal ngomong. Pengennya nanti cerita serial itu, apa yang ada di balik The Changcuters. Orang tahu kami kan hanya di panggung, nah ini Changcuters di kehidupan sehari-hari. Cuma ceritanya dilebihkan. Di sini, ceritanya kami punya tempat nongkrong di bengkel motor yang malemnya dijadin studio latihan,” kata Tria ketika dihubungi via telepon, Rabu 18 November 2009, pukul empat sore, “kalau di sitkom lain kan, di studio. Ini lebih kayak serial tv. Bedanya kalau sitkom mah studio, angle kamera dari depan aja, kalau sitkom mah kayak dua dimensi, kami mah bikinnya beda, jadi akhirnya kemaren pas ngobrol-ngobrol jatohnya kayak serial komedi.”
Serial komedi ini, rencananya akan tayang perdana pada 29 November 2009, pukul lima sore. Tria menyebutkan angka 13 episode sebagai kontrak awal mereka. Di awal penayangannya, serial ini akan tayang seminggu sekali, untuk ke depannya akan tayang seminggu dua kali. The Changcuters diminta menyiapkan waktu empat hari dalam sebulan, di sela-sela jadwal panggung mereka, demi melakukan syuting untuk Curchang. Syuting hari pertama telah dilakukan kemarin, di daerah Depok. Cerita di episode perdana itu, soal Alda jatuh cinta. Tria, yang akan jadi narator untuk episode itu. Konsepnya memang begitu, di setiap episode, seorang personel The Changcuters akan bercerita soal kawannya. Walau begitu, di serial tersebut, The Changcuters diceritakan masih meniti karir di musik, belum jadi The Changcuters yang kita kenal sekarang.
“Di episode pertama, ceritanya Alda jatuh cinta terus butuh bantuan anak-anak untuk ngedapetin si cewek itu. Kenyataannya, emang si Alda mah nggak suka perempuan. Hampir sama lah,” kata Tria seraya tertawa.
Sebelumnya, The Changcuters pernah mendapat tawaran untuk menjadi penyiar talk show di televisi, dan mencapat tawaran untuk bermain di komedi situasi. Tawaran talk show ditolak, karena The Changcuters merasa jika mereka tak dipandu oleh skrip, khawatir malah tak bisa menjalankan peran dengan baik. Tawaran komedi situasi ditolak, karena merasa tak sanggup dengan cerita yang ditawarkan—Tria merasa peran itu lebih cocok dimainkan oleh pelawak yang berpengalaman. Dan ketika tawaran dari Iqbal datang, The Changcuters yang sudah cocok bekerja dengannya, merasa nyaman untuk membuat proyek lagi.
“Dulu kami berpikir, bikin terobosan apa lagu ya, yang nggak jelek. Eh ternyata tawaran ini dateng, dan kami udah percaya sama timnya. Yang penting kenyamanan kerja dulu lah. Dan Insya Allah, jatohnya skripnya nggak kayak sinetron lah,” kata Tria.
rollingstone
03.03 | Posted by rangers saheb adin
Tria: 'MENCULIK MIYABI' Diganti Menculik Doraemon
"Miyabi itu pornstar, bintang porno dari Jepang dan kita tahu dan dengar filmnya MENCULIK MIYABI dan kalau bisa diganti menculik Doraemon," ungkapnya sambil tertawa lebar.
Disebut film MENCULIK MIYABI penuh kontroversial, Tria yang didampingi teman-temannya, mengajak dulu melihat isi skenario film itu. Menurutnya tidak masalah dia datang ke Indonesia, asalkan tidak membintangi film-film yang menyalahi norma agama.
"Lihat dulu skenarionya, yang penting tidak menyalahin norma agama," tegasnya. "Asalkan dia berpakaian sopan dan rapih tidak apa-apa," tambahnya saat ditemui di studio 4 RCTI, Jl. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (9/10) malam.
Namun saat diajak menghitung untung rugi mendatangkan Miyabi, Tria dengan gaya khas anak mudanya, secara berkelakar mengaku lebih enak Mie Yamin, menu favorit yang mungkin hanya dimilikinya.
Dari pada Miyabi lebih enak mie yamin. Tapi kalau dia ke sini buat belajar tidak masalah," pungkasnya disusul tawa teman-temannya.
03.01 | Posted by rangers saheb adin
Tyas - Tria Targetkan Sesuatu Tahun Depan
Namun sayang keduanya enggan mengungkap cerita kasih mereka ketika dijumpai usai mengisi PLAYLIST di Studio Penta, Selasa (6/10), termasuk rencana pernikahan yang telah santer terdengar di kalangan pewarta hiburan.
"Ada sih targetnya tahun depan. Namun bukan untuk menikah melainkan mengerjakan pekerjaan atau bisnis. Saya nggak mau targetnya kapan sebab kalau ditargetkan terus nggak jadi malah menyakitkan diri sendiri," kata Tyas.
Sementara di tempat yang sama, Tria mengatakan bahwa mereka sampai sekarang masih menjalani masa pacaran. Tapi dia tidak mau menerangkan lebih lanjut akan dibawa ke mana hubungan serius ini.
"Saya pelit kalau untuk ungkap masalah pribadi. Tapi hampir tiap hari saya temani dia," ujar Tria sambil melirik Tyas.